Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herefilsuf / Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher
Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher
Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher (1768 -- 1834) adalah anak seorang pendeta tentara di Silesia Utara. Kedua orang kakeknya juga pendeta. Ayahnya yang memiliki kecenderungan pietis (gerakan yang menekankan doktrin alkitabiah, kesalehan pribadi, dan kehidupan Kristen yang berkobar-kobar) yang kuat, mengirimnya ke seminar Moravian di Barby dengan harapan supaya segala kecenderungan ini akan bertambah berkembang di dalam diri anaknya.
Cukup mengherankan, dia pernah dianjurkan membaca karya Kant sebagai suatu penangkal terhadap liberalisme modern, tetapi hal tersebut memberikan reaksi yang berbeda. Dia memberikan reaksi melawan pendidikannya yang pietis.
Pada masa hidupnya kemudian, Schleiermacher menggambarkan dirinya sendiri sebagai seorang Moravian yang lebih tinggi. Pada saat itu, pemikirannya telah mengalami banyak perubahan, dan ia berusaha keras menggabungkan tekanan pengalaman agamawi orang-orang pietis injili dengan sikap moderat liberal terhadap kekristenan, yang dianjurkan oleh kaum terpelajar pada zamannya.
Ketika itu Schleiermacher belajar di Halle (kemudian menjadi pusat pemikiran radikal di Jerman) dan Berlin. Sesudah masa tugas sebagai seorang guru pribadi, dia kembali ke Berlin sebagai pendeta dari Rumah Sakit Charity, dan diterima di sebuah perkumpulan para penulis dan pujangga Romantik. Kelompok itu memberontak melawan pandangan-pandangan rasionalis dari Pencerahan, dan menekankan peranan misteri, imajinasi, serta perasaan. Dalam periode inilah Schleiermacher menerbitkan bukunya yang terkenal, "On Religion: Speeches to its Cultured Despisets" (1799).
Pada tahun 1804, dia kembali ke Halle sebagai seorang profesor. Tetapi peperangan Napoleon mengharuskannya untuk berdiam di Berlin, sebab perjanjian perdamaian Peace of Tilsit memutuskan hubungan Halle dari wilayah-wilayah Prusia lainnya. Di Berlin, Schleiermacher meneguhkan dirinya sebagai salah seorang dari tokoh intelektual terkemuka dari negaranya. Dia memainkan peranan terpenting dalam pembentukan Universitas Berlin tahun 1810 dan memimpin fakultas teologinya. Tetapi teologi bukan satu-satunya minatnya.
Beberapa jilid terjemahan dari Plato yang dikerjakannya untuk waktu yang lama, menjadi edisi baku di Jerman. Aliran karangan atau tulisan-tulisan yang dipelajari terus-menerus mengalir dari penanya, banyak di antaranya mula-mula muncul dalam bentuk naskah-naskah yang dipersembahkan kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia (Prussian Academy of Sciences). Selama waktu itu, Schleiermacher melayani secara tetap di Trinity Church yang moderat di Berlin.
Karya-karya Schleiermacher yang dikumpulkan di Jerman setelah ia meninggal terdiri dari tiga puluh jilid (hampir terbagi rata antara khotbah-khotbah, tulisan-tulisan teologis, dan tulisan-tulisan filsafat). Ini semua mencakup sebuah buku berjudul "Life Of Jesus". Karya yang paling penting di antara semuanya adalah sebuah buku yang berusaha memaparkan secara sistematis pendekatan baru Schleiermacher terhadap kekristenan, "The Christian Faith" (1821-22, 1830-31/2).
PENDEKATAN SCHLEIERMACHER
Istilah teologi natural pada dasarnya merupakan suatu jalan buntu ke arah mana Schleiermacher tidak mau berspekulasi. Kant mengungkapkan alasan-alasan muluk tentang teologi-teologi itu, namun alternatif Kant sendiri lebih baik. Itu bukanlah agama yang riil dan hidup. Sebaliknya, Schleiermacher merasa bahwa dia tidak dapat lagi membicarakan Alkitab sebagai suatu kisah mengenai campur tangan Ilahi dan sekumpulan ucapan Ilahi, tetapi lebih merupakan catatan pengalaman agamawi.
Ide mengenai pengalaman agamawi merupakan kunci yang digenggam Schleiermacher dengan kedua tangannya. Nampaknya, bagi dia hal ini bisa membuka kunci setiap masalah teologis (kecuali yang tiba-tiba muncul di dalam diri kita, yang bagaimanapun tidak dapat dipecahkan oleh pikiran manusia). Itu berarti bahwa dia tidak perlu lagi menerima Alkitab dengan serius secara terperinci. Hal itu nampak seperti membukakan suatu pintu baru untuk apologetika dengan memimpin baik orang yang percaya maupun yang tidak percaya kepada dasar-dasar permufakatan (yang dapat diterima bersama) dari pengalaman-pengalaman umum mereka.
Maka apa yang diupayakan oleh Schleiermacher adalah menganalisa pengalaman agamawi dan mengentalkannya menjadi esensi agama. Setelah melakukan hal ini, maka dia dapat menginterpretasikan kembali iman Kristen dalam pengertian yang dapat diterima oleh orang modern, baik yang berada di dalam maupun yang di luar gereja.
Agama mencakup segala hal. Ada tindakan-tindakan agama, seperti mengambil bagian di dalam ibadah dan berbuat baik. Juga ada unsur pengetahuan yang boleh dikelompokkan di bawah pokok teologi (baik ceramah pelajaran maupun cerita Alkitab di sekolah minggu). Schleiermacher menyimpulkan bahwa esensi agama bukanlah kegiatan maupun pengetahuan, melainkan sesuatu yang umum terhadap keduanya.
Di dalam "Speeches" dia mendefinisikan hal itu sebagai "pengertian dan perasaan terhadap Yang Tidak Terbatas". Pada waktu dia mulai menulis "The Christian Faith", dia dapat menjelaskannya sedikit lebih teliti:
"Unsur umum di dalam semuanya, biarpun pengungkapan kesalehan bermacam-macam ... ialah: kesadaran akan perasaan bergantung secara mutlak, atau, yang sama seperti itu, kesadaran berada dalam hubungan dengan Allah. Esensi agama terletak di dalam perasaan bergantung mutlak (sense of absolute dependence) di dalam diri kita."
Di dalam diri Schleiermacher, ide ini menjadi suatu persamaan pengalaman agamawi dan juga suatu tongkat pengukur untuk menilai semua pengajaran Kristen lainnya. Dilengkapi dengan hal itu, Schleiermacher mulai menafsirkan kembali seluruh jajaran doktrin Kristen. Dia meringkaskan pendekatannya terhadap natur Allah dengan mengatakan, "Semua atribut yang kita anggap berasal dari Allah diperlukan bukan untuk menunjukkan sesuatu yang khusus di dalam Allah, melainkan perasaan bergantung mutlak yang dikaitkan dengan Dia.
"Dosa ditafsirkan dengan cara yang sama. Dosa bukan begitu banyaknya pelanggaran terhadap hukum Ilahi, dosa adalah natur manusia yang lebih rendah yang menginginkan kebebasan pada waktu ia seharusnya terikat. Itu merupakan sesuatu yang menyelimuti perasaan bergantung mutlak di dalam diri kita. Di dalam bentuk ekstrimnya, boleh dikatakan "keadaan tanpa Allah (Gottlosigkeit), atau, lebih baik, keadaan melupakan Allah (Gottvergessenheit)". Penebusan ditafsirkan sebagai pemulihan akan perasaan bergantung kita.
Maka Penebus sama seperti semua manusia lainnya dalam kebajikannya, namun berbeda dari mereka karena tetapnya potensi kesadaran-Nya akan Allah, yang benar-benar merupakan eksistensi Allah di dalam diri-Nya.
Dengan perkataan lain, kita tidak berpikir tentang Yesus sebagai manusia-Allah di dalam iman ortodoksi Kristen, Firman Ilahi yang mengambil natur manusia bagi diri-Nya sendiri. Yesus adalah seorang manusia yang berjalan demikian dekat dengan Allah sehingga Anda dapat berkata bahwa Allah tinggal di dalam Dia.
Karya penebusan Yesus adalah menarik "orang-orang yang percaya ke dalam kuasa kesadaran-Nya akan Allah". Itu bukanlah menanggung dosa-dosa mereka demi mereka, melainkan begitu menggerakkan manusia sehingga "prinsip atau pendirian dasar-Nya kita miliki juga". Schleiermacher tetap memakai beberapa istilah teologi Kristen yang lebih kuno, tetapi ia memberikan arti yang diperluas atau hampir diubah sama sekali. Maka pengajarannya mengenai pendamaian tetap mengandung beberapa kemiripan dengan ortodoksi Protestan. Dia tetap dapat menulis, "Penerimaan ke dalam hidup persekutuan dengan Kristus berkenaan dengan perubahan hubungannya dengan Allah.
Dengan perkataan lain, pendekatan Schleiermacher mengarah kepada suatu bentuk Unitarianisme. Dia percaya akan Allah. Sebab Allah merupakan tempat di mana kita merasa bergantung. Tetapi Yesus adalah seorang manusia yang memunyai pengalaman tingkat yang sangat tinggi, dan Roh Kudus benar-benar merupakan cara menggambarkan pengalaman kita akan Allah di dalam gereja.
Diambil dan disesuaikan dari:
Judul asli artikel | : | Schleiermacher |
Judul buku | : | Filsafat dan Iman Kristen |
Penulis | : | Colin Brown |
Penerbit | : | Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1994 |
Halaman | : | 150 -- 156 |
Sumber: Bio-Kristi 28
- Login to post comments
- 16934 reads