Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRenungan / Renungan
Renungan
Jangan Mengacuhkan Yusuf pada Masa Natal
Saya memerankan seekor sapi dalam drama Natal saya di kelas satu dan saya memiliki lebih banyak dialog dibanding anak yang memerankan Yusuf. Dia adalah peran pembantu, atau seperti itulah tampaknya, bagi Maria, bagi boneka plastik di palungan, dan bagi seluruh pemain drama kami lainnya. Kami hanya mengikuti naskah drama. Hanya ada sedikit ruang bagi Yusuf dalam peristiwa di penginapan pada imajinasi orang Kristen dewasa ini, terutama dalam kalangan Protestan konservatif seperti saya. Tampaknya, peran Yusuf satu-satunya adalah sebagai seorang penerima tamu -- untuk mengantar Maria sampai ke kandang di Betlehem, dan kemudian untuk mengantarnya kembali ke Bait Allah di Yerusalem, untuk mencari Yesus yang tengah berkeliaran saat berusia 12 tahun.
Kristus dan Natal
Jajak pendapat terbaru menyatakan bahwa hanya sepertiga dari orang Amerika menganggap bahwa kelahiran Kristus merupakan aspek paling penting dalam perayaan Natal. Sekitar 33%--44%, lebih banyak orang mengatakan bahwa kesempatan untuk "memiliki waktu bersama keluarga" menjadi alasan utama mengapa mereka menganggap Natal sebagai sesuatu yang penting bagi mereka. Bahkan, ketika memerhatikan hanya para responden yang menyebut diri mereka orang Kristen (88% orang Amerika), alasan kelahiran Kristus mendapat suara paling banyak hanya 37%.
Dalam Bayangan Salib
Bacaan: Roma 5:6-9; 6:23
Bagaimana Allah yang baik dan penuh kasih mengizinkan semua rasa sakit dan penderitaan ini terjadi?
Anugerah dan Pengampunan
Seorang rekan kerja yang masih muda bertanya kepada saya, "Apa perbedaan antara anugerah (grace) dan pengampunan (mercy)?" Sebuah jawaban tidak segera muncul di benak saya sehingga saya terpaksa menjawab dengan berkelakar, "Grace bekerja pada jam kerja pagi, sementara Mercy pada jam kerja sore." Tawa dan cekikikan datang dari mereka yang mendengarnya karena ada dua wanita dengan nama itu yang bekerja di kantor kami.
Gambaran Tentang Paskah
Bacaan: Keluaran 12:1-20
Nats: "Anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." (1 Korintus 5:7)
Paskah pertama yang dirayakan Bangsa Israel penuh dengan ketegangan dan misteri bagi anak-anak Bangsa Yahudi. Mereka melihat ayah mereka memanggang domba. Mereka memerhatikan bagaimana para ayah membubuhkan darah domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah mereka. Mereka mendengarkan dengan mata yang terbuka lebar dan bertanya-tanya saat ayah mereka mengatakan bahwa malaikat maut akan membunuh anak sulung di setiap rumah yang tidak ditandai dengan darah.
Tahun Baru
Bacaan: Lukas 4:16-21
Prioritas Utama
Ada kecenderungan di kalangan umat Kristen untuk menganggap bahwa ibadah hari Minggu hanyalah sekadar formalitas. Artinya, beribadah pada hari Minggu di gereja akan dilakukan bila tidak ada "acara" atau "kesibukan lain". Ibadah bersama jemaat di gereja menjadi prioritas kedua (second priority). Kecenderungan ini tidak hanya akan mengakibatkan hadirnya Kristen-Kristen yang tidak tahu mensyukuri kasih dan penyertaan Allah, tetapi juga akan menciptakan Kristen- Kristen yang tidak tahu menghormati karya dan kebesaran Allah dalam hidupnya. Sikap ini sungguh bertentangan dengan pengajaran dan sikap yang diperhatikan langsung oleh Tuhan Yesus. Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus memprioritaskan ibadah kepada Allah Bapa-Nya dalam hidup- Nya. Sikap ini menunjukkan bahwa selain Dia sangat menghormati Bapa, Dia juga menghormati ibadah persekutuan umat di rumah Tuhan, dan menjadikan ibadah itu sebagai bagian dari hidup-Nya.
Arti Sebuah Pengorbanan
Banyak orang yang berkata, "Aku mencintai Yesus dengan segenap hatiku." Bahkan merelakan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan. Bukan hanya itu, seluruh harta dan kekayaannya direlakan untuk membantu pekerjaan Tuhan.
Namun, pernahkah Anda berpikir kepada siapakah Anda berkorban? Mengapa Anda mau berkorban? Untuk apa Anda berkorban? Kekristenan tidak pernah lepas dari pengorbanan. Melayani Tuhan berarti merelakan diri untuk siap berkorban. Baik korban tenaga, korban waktu, korban perasaan, korban uang, dan mungkin juga korban nyawa.
Kehidupan Baru
Bacaan: Efesus 2:1-7
Nats: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu." (Efesus 2:1)
Sudah lama sekali gereja tua di Detroit itu dibiarkan kosong dan tak terurus. Bangunan yang sudah mulai rusak tersebut berpadu sangat alami dengan keadaan di sekitarnya. Toko-toko di pinggir jalan telah ditutup. Sebuah gedung sekolah tua telah terkunci rapat. Hanya ada beberapa toko grosir yang masih terawat. Suram, kotor, dan terlupakan, begitulah pemandangan yang terlihat.
Kemenangan Melalui Salib
"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)
Mustahil membaca Perjanjian Baru tanpa terpana oleh keyakinan berciri sukacita yang melingkupinya. Keyakinan ini sungguh mencolok dibandingkan dengan keyakinan tak bermutu pada masa kini. Tidak ada sikap mudah menyerah kepada orang-orang Kristen perdana. Kemenangan, penaklukan, keberhasilan, dan pengalahan -- inilah kosakata para pengikut perdana Yesus. Mereka beranggapan bahwa kemenangan disebabkan oleh salib.
Perayaan Tahun Baru
Bacaan: Mazmur 31:15-25
Saya tidak tahu apa yang biasa dilakukan keluarga Anda untuk merayakan tahun baru. Yang pasti tahun baru dirayakan dengan berbagai cara yang berbeda di seluruh dunia.
Di Jepang, masyarakat mengenakan baju baru dan menghiasi rumah mereka dengan ranting-ranting pohon bambu dan pinus yang melambangkan umur panjang.