Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are heretahun baru / tahun baru
tahun baru
Tahun Baru
Bacaan: Lukas 4:16-21
Prioritas Utama
Ada kecenderungan di kalangan umat Kristen untuk menganggap bahwa ibadah hari Minggu hanyalah sekadar formalitas. Artinya, beribadah pada hari Minggu di gereja akan dilakukan bila tidak ada "acara" atau "kesibukan lain". Ibadah bersama jemaat di gereja menjadi prioritas kedua (second priority). Kecenderungan ini tidak hanya akan mengakibatkan hadirnya Kristen-Kristen yang tidak tahu mensyukuri kasih dan penyertaan Allah, tetapi juga akan menciptakan Kristen- Kristen yang tidak tahu menghormati karya dan kebesaran Allah dalam hidupnya. Sikap ini sungguh bertentangan dengan pengajaran dan sikap yang diperhatikan langsung oleh Tuhan Yesus. Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus memprioritaskan ibadah kepada Allah Bapa-Nya dalam hidup- Nya. Sikap ini menunjukkan bahwa selain Dia sangat menghormati Bapa, Dia juga menghormati ibadah persekutuan umat di rumah Tuhan, dan menjadikan ibadah itu sebagai bagian dari hidup-Nya.
Kehidupan Baru
Bacaan: Efesus 2:1-7
Nats: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu." (Efesus 2:1)
Sudah lama sekali gereja tua di Detroit itu dibiarkan kosong dan tak terurus. Bangunan yang sudah mulai rusak tersebut berpadu sangat alami dengan keadaan di sekitarnya. Toko-toko di pinggir jalan telah ditutup. Sebuah gedung sekolah tua telah terkunci rapat. Hanya ada beberapa toko grosir yang masih terawat. Suram, kotor, dan terlupakan, begitulah pemandangan yang terlihat.
Perayaan Tahun Baru
Bacaan: Mazmur 31:15-25
Saya tidak tahu apa yang biasa dilakukan keluarga Anda untuk merayakan tahun baru. Yang pasti tahun baru dirayakan dengan berbagai cara yang berbeda di seluruh dunia.
Di Jepang, masyarakat mengenakan baju baru dan menghiasi rumah mereka dengan ranting-ranting pohon bambu dan pinus yang melambangkan umur panjang.
Masa Lalu dan Masa Depan
Bacaan: Mazmur 91
"... Tuhan akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu." (Yesaya 52:12)
Pada malam tahun baru tahun 1916, Oswald Chambers berkhotbah dalam sebuah acara persekutuan doa para prajurit Persemakmuran Inggris di Kairo, Mesir. Ketika berdiri di hadapan para hadirin yang hidupnya telah ditunggangbalikkan oleh berkecamuknya Perang Dunia I, sang pendeta mengulas tentang masa lalu dan masa depan.