Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herePerintis Ilmu Kelautan / Matthew Maury
Matthew Maury
Masa Muda
Matthew Fontaine Maury lahir pada tanggal 14 Januari 1806 di Fredericksburg, Virginia, Amerika Serikat (AS). Maury adalah keturunan Huguenot, orang Perancis yang beragama Protestan yang melarikan diri ke Amerika Serikat untuk menghindari penganiayaan keagamaan di negerinya. Orang tua Maury mengajar anaknya untuk memercayai Alkitab sebagai firman Tuhan dan hidup sesuai dengan ajarannya.
Tahun 1825, Maury masuk Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai perwira magang. Waktu itu, pelatihan perwira Angkatan Laut (AL) dilakukan di kapal AL biasa selama pelayaran tugas rutin. Instrukturnya orang-orang sipil, tetapi para kapten yang sibuk mengurusi kapal sering kali tidak memerhatikan pendidikan para taruna. Dalam pelayaran Maury dengan kapal yang kedua, instrukturnya bahkan dianggap mengganggu sehingga diturunkan dari kapal. Kendati program latihan formal itu gagal, Maury memanfaatkan perpustakaan kapal itu sebaik-baiknya untuk mempelajari navigasi dan keterampilan lain. Tahun 1831, dia lulus sebagai taruna yang berkewenangan.
Jalan-Jalan Laut
Kemudian, Maury ditugaskan di kapal AL sebagai nakhoda. Ia percaya bahwa Alkitab membantu tidak hanya dalam kehidupan pribadi, tapi juga dalam setiap aspek kehidupan manusia. Maury sering membaca Mazmur 8:9 mengenai "arus lautan". Dia tidak pernah ragu bahwa Tuhan memaksudkan kata-kata itu secara harfiah. Keyakinan itulah yang mendorongnya untuk mencari informasi mengenai angin dan arus samudra, agar dapat menemukan rute terbaik untuk pelayaran. Tetapi dia sangat heran karena informasi mengenai hal itu ternyata tidak ada. Lalu dia memutuskan untuk melakukan sendiri pencatatan rinci mengenai angin dan arus selama pelayarannya. Keyakinannya mengenai kebenaran firman Tuhanlah yang mendorongnya memulai penelitiannya yang kelak membuatnya terkenal.
Selama karier profesionalnya, Maury percaya bahwa orang yang mempelajari laut "harus memandang laut sebagai bagian dari sistem yang sangat teratur, yang berfungsi memelihara keserasian alam. Dengan begitu akan terlihat keteraturan dan bukti-bukti bahwa semuanya itu terencana dengan sangat rapi sehingga laut menjadi subjek yang paling indah dan menarik untuk direnungkan".[1]
Maury menerbitkan karya ilmiah berjudul "On the Navigation of Cape Horn" dan dia melanjutkan pengamatan yang sangat cermat mengenai angin dan arus. Tahun 1834, dia kembali ke Amerika Serikat dan menikah. Dia harus menunggu 2 tahun lagi sebelum mendapat tugas berikutnya. (Pada masa itu biasanya perwira AL menganggur lama menunggu penempatan.) Maury benar-benar memanfaatkan masa tunggu itu untuk menulis buku "Treatise of Navigation". Buku ini terbit tahun 1836, dan dalam beberapa tahun kemudian sudah menggantikan buku navigasi yang sebelumnya dipakai di semua kapal AL AS.
Reformasi Angkatan Laut
Selanjutnya, pangkat Maury dinaikkan menjadi letnan. Namun, ketika bertugas di darat tahun 1839, kakinya luka parah dalam kecelakaan kereta. Akibatnya, dia pincang sehingga tak dapat kembali bertugas di laut. Peristiwa ini sangat menghancurkan rencana Maury. Tapi dengan demikian, dia kembali memunyai banyak waktu yang dia manfaatkan dengan sebaik mungkin.
Sambil menunggu sembuh, Maury menulis serangkaian artikel yang menyerukan peningkatan efisiensi dalam AL. Dia menganjurkan penggeseran perwira-perwira yang tidak efisien. Maury juga gencar mendorong pendirian Akademi AL dengan kurikulum yang terpadu agar para taruna bisa dididik sebagaimana mestinya. Sebagai penghargaan terhadap sumbangan ini, nama Maury diabadikan sebagai nama balairung utama Akademi Angkatan Laut AS di Anapolis.
Depot Peta dan Peralatan
Tahun 1842, Maury menjadi pengawas Depot Peta dan Peralatan AL. Sebelumnya, gudang tersebut hanya menjalankan fungsi rutin saja. Depot itu menerbitkan peta pelayaran (kebanyakan digambar di luar negeri) serta menentukan waktu standar untuk AL dan seluruh negara. Ketika kapal-kapal berada di dermaga, depot juga memeriksa ketepatan peralatannya, termasuk sekstan, barometer, kronometer, dan termometernya. Buku-buku log kapal AL yang berlayar sebelumnya juga disimpan di depot tersebut.
Dengan mempelajari buku-buku log lama yang disimpan di depot, Maury membuat peta-peta pelayaran yang lebih mutakhir. Tapi dia menyadari perlunya pendekatan yang lebih teratur. Untuk itu, dia merancang formulir standar bagi para kapten untuk mengumpulkan data-data yang dia butuhkan. Para kapten kapal dengan senang hati membantu karena mereka juga memerlukan informasi yang lebih mutakhir.
Buku "Wind and Current Chart" yang diterbitkan tahun 1847 di bawah arahan Maury, mengubah total kegiatan pelayaran. Waktu berlayar menjadi jauh lebih cepat dan ini merupakan penghematan besar bagi pelayaran komersial. Umpamanya, waktu rata-rata untuk pelayaran dari New York ke San Francisco melalui Cape Horn (di ujung bawah Amerika Selatan) berkurang dari 187 hari menjadi 136 hari. Juga, waktu rata-rata untuk berlayar dari Inggris ke Australia berkurang dari 124 hari menjadi 97 hari. Maury kini diakui sebagai ahli terkemuka dalam urusan arus samudra dan angin.
Namun, penelitiannya tidak terbatas pada apa yang terjadi di permukaan laut saja. Maury juga terlibat dalam penelitian dasar samudra dan astronomi.
Tahun 1844, Maury ditugaskan mengawasi pembangunan observatorium nasional yang dikenal sebagai Observatorium Angkatan Laut AS. Sejak itu, penelitian astronomi yang penting selalu dilakukan di bawah arahan Maury. Juga penelitian penting mengenai komet tahun 1846.
Maury juga menjabat pengawas Kantor Hidrografi. Dia mulai mengukur kedalaman Samudra Atlantik pada tahun 1849. Informasi ini membuat pelayaran lebih aman. Dia juga menemukan sebuah dataran tinggi di dasar samudra. Selain itu, dia juga mengumpulkan dan menganalisis endapan di dasar samudra. Karena tidak ada tanda-tanda abrasi pada kerang-kerangan yang dikumpulkan dari dasar samudra, Maury menyimpulkan bahwa pada kedalaman yang paling jauh tidak ada arus yang berarti. Informasi ini terbukti sangat berguna untuk tahun-tahun berikutnya. Di lain sisi, penugasan di darat akibat cedera yang dideritanya ternyata menjadi pintu untuk menapak jalan yang telah ditentukan Tuhan baginya.
Buku Ajar Oseanografi
Maury selalu beranggapan bahwa temuan ilmiah harus disebarkan seluas mungkin, sebab ini memberi kemuliaan bagi Tuhan. Karena itulah, dia menulis "The Physical Geography of the Sea" pada tahun 1855. Ini merupakan buku ajar populer pertama tentang oseanografi dan telah diterjemahkan ke dalam enam bahasa.
Dalam buku ini (seperti dalam semua karya tulisnya), Maury berupaya berbuat lebih banyak daripada sekadar memberikan informasi kepada para pembacanya. Dia juga berusaha mengajak pembacanya menghormati Allah dan menghargai nilai-nilai kekristenan. Maury berkata, "Meskipun nilai semua penelitian ini dalam mempersingkat jalan laut serta mengurangi bahayanya cukup besar, tapi manfaat yang lebih tinggi adalah... pengaruh moral dan pendidikan yang ditimbulkannya.[2]
Maury sangat percaya, alam memberikan bukti bahwa semesta ini ada karena sudah dirancangkan. Dia menulis dalam bukunya bahwa "udara dan laut patuh pada hukum dan dalam segala gerakannya mereka menaati tata tertib... alam mengajarkan kepada kita keajaiban yang ada di dalam laut, misteri di ketinggian langit, kebesaran, kearifan, dan kebaikan Sang Pencipta."[3] Maury adalah ilmuwan besar yang benar-benar memercayai penciptaan Tuhan. Dia menyebut Allah sebagai "Arsitek Yang Mahakuasa dari Alam Semesta".[4]
Maury menunjukkan bahwa banyak "temuan ilmu" sebetulnya sudah diumumkan dengan jelas dalam firman Tuhan. Umpamanya, "kekuatan" angin yang disebutkan dalam Ayub 28:25. Tapi, sebagaimana ditunjukkan Maury, "meskipun kenyataan tentang "kekuatan" angin itu sudah disebutkan begitu lama, baru belakangan ini para ahli filsafat mengakui kenyataan itu."[5] Contoh lain mengenai ketepatan Alkitab terdapat dalam Kitab Pengkhotbah 1:6, "Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara; terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali." Seperti dikatakan Maury, "Solomo bisa, dalam satu bait, menggambarkan perputaran atmosfer sama seperti hasil pengamatan sekarang."[6]
Kerja Sama Internasional
Maury menyadari perlunya kerja sama internasional agar penerapan meteorologi dan oseanografi lebih berhasil. Karena itu, dia menganjurkan penyelenggaraan pertemuan sepuluh negara yang kekuatan lautnya paling besar. Pertemuan ini diadakan di Brussels, Belgia, pada tahun 1852. Dalam pertemuan itu dengan suara bulat disepakati informasi apa yang dibutuhkan dari laut dan bagaimana cara mencatatnya. Tercapainya kerja sama internasional dalam oseanografi dan meteorologi merupakan salah satu prestasi terbesar Maury. Pengakuan abadi mengenai sumbangannya diberikan tahun 1962 ketika simposium mengenai penelitian Antartika diberi nama Maury. "Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh para ilmuwan dari banyak negara, yang bekerja sama dan sukses di Antartika, simposium ini sangat tepat dipersembahkan kepada Maury - pelopor kajian kerja sama internasional dalam bidang kelautan, atmosfer, dan daerah kutub."[7]
Langkah Mundur Lagi
Namun, ada saja perwira yang iri hati atas keberhasilan Maury. Ada pula yang memusuhinya karena merasa terancam oleh reformasi yang diusulkannya. Sebagai tanggapan atas seruan Maury untuk meningkatkan efisiensi, Angkatan Laut memensiunkan para perwira yang tidak efisien. Beberapa penentang Maury memanfaatkan kesempatan ini untuk memasukkan Maury dalam daftar perwira yang akan dipensiunkan. Alasannya, lukanya membuat Maury tidak efisien. Selain itu, ia juga tidak cocok untuk tugas laut. Namun, Maury tetap melanjutkan pekerjaan ilmiahnya dan itu merupakan bukti nyata sumbangan besar yang dia berikan. Sebagai tanggapan atas desakan dari perwira-perwira lain, para politisi, koran, dan publik; 3 tahun kemudian, wajib pensiun yang tidak adil bagi Maury diralat dan ia diterima kembali dalam AL.
Kabel Transatlantik
Tahun 1844, Samuel Morse dari Amerika Serikat berhasil memperagakan mesin telegraf hasil rekayasanya. Teknologi ini memungkinkan komunikasi langsung jarak jauh dengan memakai rangkaian listrik. Tidak lama kemudian kabel-kabel telegram mulai malang melintang di pinggiran kota. Tapi, apakah komunikasi antar benua dapat dilakukan dengan menggunakan kabel di bawah laut?
Peta-peta pelayaran Maury mengenai kedalaman laut, yang menunjukkan tidak adanya arus samudra pada kedalaman yang paling jauh, mengisyaratkan bahwa telegram transatlantik itu mungkin. Maury sangat menganjurkan proyek ini. Dia menunjukkan rute yang paling sesuai untuk kabelnya, waktu terbaik untuk memasangnya guna menghindari badai dahsyat, dan prosedur pemasangan yang lebih baik.
Kabel transatlantik selesai pada tahun 1858, di bawah arahan ahli fisika Inggris terkenal, William Thomson (kelak dikenal sebagai Lord Kelvin). Thomson juga merekayasa beberapa peralatan yang dipakai untuk proyek ini. Penggunaan kabel transatlantik merupakan terobosan besar dalam komunikasi dunia dan Maury telah memberikan sumbangan penting untuk keberhasilan ini.
Perang Saudara
Sebelum Perang Saudara, Maury sangat menganjurkan agar Utara dan Selatan tetap bersatu. Namun, ketika perpecahan terjadi, Maury memihak pada kampung halamannya, Virginia. Dia mengundurkan diri dari Angkatan Laut AS dan bergabung dengan Angkatan Laut Konfederasi (pihak Selatan). Maury bertanggung jawab untuk pengembangan ranjau listrik guna melindungi pelabuhan-pelabuhan Konfederasi. Kemudian pihak Konfederasi mengirimnya ke Inggris untuk misi diplomatik. Malang bagi Maury, dia tidak termasuk dalam kelompok tentara dan pelaut Konfederasi yang diberi amnesti ketika perang berakhir. Dia tinggal beberapa tahun di Meksiko dan Inggris, dan baru kembali ke AS ketika amnesti umum diberikan.
Tahun 1868, Maury menjadi profesor dalam ilmu Fisika di Institut Militer Virginia. Dia juga sangat berperan dalam pendirian Institut Politeknik Virginia tahun 1872.
Maury juga mendorong pembentukan sistem stasiun meteorologi yang berpangkalan di darat, sebab dia tahu pentingnya ketepatan informasi cuaca untuk pertanian dan perdagangan.
Maury meninggal pada tanggal 1 Februari 1873 di Lexington, Virginia, dalam usia 67 tahun. Selama hidupnya dia menerima sejumlah penghargaan dari masyarakat ilmiah dan negara termasuk Inggris, Rusia, Belgia, Jerman, Denmark, Portugal, Prancis dan negaranegara Kepausan. Dia menerima gelar doktor kehormatan dari tiga universitas.
Watak Kristiani
Maury adalah seorang yang rendah hati. Dia menggunakan prestasinya yang gemilang untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk diri sendiri. Dia mengakui Allah sebagai Tuhan dari semua ciptaan-Nya - "Semua makhluk yang ada di darat dan di laut adalah ciptaan-Nya, dan tunduk di bawah hukum-Nya."[8] Maury menerapkan hal ini dalam hidupnya sendiri. Kita melihat bagaimana Allah memakai kekecewaannya untuk membimbingnya ke arah yang baru. Saat rencananya gagal, Maury menerimanya dengan lapang dada dan pasrah pada kekuasaan Allah atas hidupnya, dan ia menjalankan tugas baru yang diberikan Allah kepadanya.
Pembelaan Terhadap Alkitab
Maury selalu memakai Alkitab dalam penelitian dan tulisan-tulisannya. Alasannya: "Saya disalahkan oleh para ahli karena mengutip Alkitab untuk memastikan doktrin geografi fisik. Menurut mereka, Alkitab tidak ditulis untuk tujuan ilmiah. Oleh karena itu, Alkitab tidak memiliki kewenangan dalam ilmu. Maaf, Alkitab memiliki kewenangan atas semua yang dibicarakannya. Apa pendapat Anda mengenai ahli sejarah yang tidak mau berkonsultasi dengan catatan sejarah dalam Alkitab, dengan alasan bahwa Alkitab tidak ditulis untuk tujuan sejarah? Alkitab benar dan ilmu juga benar, dan oleh karenanya, bila dibaca dengan benar, keduanya akan saling membuktikan kebenaran masing-masing."[9]
Pustaka Acuan
- M.F. Maury dikutip dalam: F.L.Williams, Matthew Fontaine Maury, Scientist of the Sea, Rutgers University Press, New Brunswick (New Jersey), 1963, hlm 261.
- M.F.Maury, Physical Geography of the Sea and its Meteorology (J. Leighly, red.), the Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge (Massachusetts), 1963 (pertama terbit pada tahun 1855), hlm 7.
- ibid, hlm 127-128.
- ibid, hlm 403. 5. ibid.
- M.F.Maury, The Bible and Science dalam Southern Churchman, 22 Januari 1855. Dikutip dalam: D.F.M. Corbin, A Life of Matthew Fontaine Maury, USN & CSN, Sampson & Low & Co., 1888, hlm 158-15.
- W Smith (red.), Matthew Fontaine Maury Memorial Symposium on Antarctic Research, Geophysical Monograph No.7, American Geophysical Union, 1962.
- Maury dikutip dalam Williams (Acuan 1), hlm 261.
- M.F.Maury, pidato disampaikan di University of the South di Tennessee timur, pada 30 November 1860. Dikutip dalam Corbin (Acuan 6).
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku | : | 21 Great Scientists Who Believe the Bible |
Judul buku terjemahan | : | Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi |
Judul bab | : | Matthew Maury |
Penulis | : | Ann Lamont |
Penerjemah | : | Lillian D. Tedjasudhana |
Penerbit | : | Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta |
Halaman | : | 150 -- 162 |
- Login to post comments
- 5469 reads